Jumat, Maret 31, 2017
Rombongan kloter 38 ini merupakan jamaah paket umroh 12 hari dimana semua peserta ditakdirkan oleh Allah Ta'ala melalui wadah PT Arafah Tamasya Mulia (ATM) untuk dapat melaksanan ibadah umroh ke Baitullah sekaligus melakukan tamasya historikal ke negara Turki yang juga dikenal melalui presidennya yang masyhur, Recep Tayyip Erdoğan.
Dalam perjalanan tamasya di Turki ini, rombongan jamaah umroh sempat berkeliling ke ibukota Istanbul yang merupakan kota yang sarata dengan sejarah Islam. Kota ini sempat dikenal dengan nama Konstantinopel, kota metropolitan terbesar di Turki.
Perjalanan terasa semakin menyenangkan karena dipandu oleh guide yang berpengalaman dengan keramahannya yang memikat. Ditambah lagi rombongan juga menumpangi kendaraan yang representatif untuk berkeliling ke sejumlah situs bersejarah di Istanbul.
Rombonagan sempat melihat eksotisme alam Istanbul, diantaranya melayari selat Bosporus. Selat Bosphorus memisahkan Turki bagian Eropa dengan Turki bagian Asia. Selat ini juga menghubungkan antara Laut Marmara dengan Laut Hitam.
Laut Marmara ini terhubung dengan Laut Aegea, yang dalam cerita Homer merupakan jalur yang digunakan Achilles menyerang Troy di Asia kecil, dan lebih ke selatan dengan Laut Mediterania. Sejak zaman kejayaan Yunani sebelum era Byzantium dan Usmani, Bosphorus Istanbul Tukri telah menjadi bandar rempah yang ramai.
Dan, mungkin pembaca perlu tahu, bahwa Selat Bosphorus yang disinggahi rombongan ini adalah saksi sejarah bagaimana Muhammad Al-Fatih saat menaklukkan Konstantinopel. Melalui selat inilah Al-Fatih masuk, Saat itu tentara Romawi yang kaya pengalaman perang tidak akan membiarkan begitu saja rencana serangan ini.
Tentara Romawi memasang rantai-rantai besar melintangi selat Bosphorus, sehingga kapal-kapal perang al-Fatih tidak bisa memasukinya. Akan tetapi Al-Fatih tak kalah jeniusnya.
Di tengah malam buta, bersama pasukannya, Al Fatih memindahkan kapal-kapal perang Ottoman sebanyak 70 buah melintasi pagar-pagar rantai bawah laut dengan cara mengangkat kapal-kapal itu ke daratan.
Jadi, bisa Anda bayangkan, Al-Fatih dan pasukannya menaikkan kapal-kapal ke daratan, lalu menariknya di daratan, terus begitu sampai melewati tempat dipasangnya rantai-rantai bawah laut itu, lalu kapal-kapal itu dimasukkan lagi ke lautan. Luar biasa perjuangannya para pejuang ini.
Dan, dengan cara demikianlah, Al-Fatih berhasil mengalahkan Konstantinopel, menyerang titik lemah benteng keliling Romawi yang luasnya 21 KM dan terdiri dari dua lapis (lapis pertama setebal 2 meter dan lapis kedua setebal 4 meter).
Kini Bosphorus pun juga menjadi saksi Istanbul yang selama ribuan tahun menjadi Ibu Kota Kekaisaran Byzantium, Kekhalifahan Usmani, dan Republik Turki.
Sekedar napaktilas, Kota ini tercatat dalam sejarah sebagai pusat kerajaan Byzantine, juga menjadi pusat kerajaan Ottoman pada masa pemerintahan Ottoman.
Inilah mengapa PT ATM menjadikan Turki sebagai salah satu destinasi layanan plus yang ditawarkan sebab keindahan dan pemandangan Istanbul layak dijadikan tujuan wisata halal dan religi. Terlebih kota ini memiliki percampuran dua budaya antara Asia dan Eropa, menjadikan kota ini begitu menarik untuk dijelajahi.
Di Turki, para wisatawan bisa melakukan napaktilas sejarah Islam sambil eksotime konstruksi sejarah Masjid Biru (Blue Mosque) yang dibangun pada tahun 1609, yang sebetulnya nama resmi masjid ini adalah masjid Sultanahmet.
Masjid yang terletak di kawasan Sultanahmet Square, tepat berada di wilayah Istanbul di benua Eropa. Blue Mosque yang menjadi kebanggaan masyarakat Turki ini memiliki daya tarik utama khususnya bagi umat Islam di mancanegara, masjid yang memiliki enam Menara yang megah juga desain kubah yang terlihat berumpak-umpak.
Dinding masjid yang dihiasi dengan 20.000 keping keramik berwarna biru, serta terpampang berbagai ornament abstrak yang mengandung nilai seni tinggi.
Selain itu, jika di Jakarta kita mengenal Masjid Istiqlal. Nah di Turki juga ternyata ada destinasi wisata dengan nama yang kurang lebih sama yaitu Istiklal Street.
Istiklal Street ini merupakan kawasan untuk pejalan kaki yang di samping kanan kirinya terdapat bangunan-bangunan toko, ada toko pakaian, kafe, buku, restoran, hiburan-hiburan lain sebagainya. Istiklal Street ini terletak di ujung Taksim Square, merupakan wilayah ‘Istanbul Baru’, area ini bias disebut pusatnya hiburan di kota Istanbul.
Bukan itu saja. Wisatawan pun bisa melakukan penjelajahan sejarah dengan mengunjungi sebuah bangunan istana bersejarah bernama Beylerbeyi Palace.
Pada masa pemerintahan Khalifah Abdulaziz, istana tersebut merupakan tempat tinggal sultan dan istrinya. Terletak di Sultanahmet Square, terdiri dari 3 lantai, dengan desain arsitektur bergaya Eropa, termasuk segala perabotan di dalamnya.
Juga ada bangunan bersejarah bernama Topkapi Palace yang berada di pusat kota istanbul. Istana yang megah ini dibangun pada tahun 1478, berlokasi tidak begitu jauh dari Sultanahmet Square. Istana yang mempunyai nama Topkapi Palace ini merupakan tempat kediaman Sultan pada masa dinasti Ottoman. Disinilah anda bisa mempelajari bukti sejarah kekuasaan Islam di Turki.
Demikianlah sekilas tentang Turki khususnya ibukota Istanbul yang sarat dengan nilai-nilai sejarah Islam yang layak menjadi destinasi wisata religi Anda. Beberapa dokumentasi video kegiatan tamasya ke Istanbul ini bisa ditonton di sini dan di sini.
Kami dari PT Arafah Tamasya Mulia berupaya mewujudkan mimpi-mimpi Anda tersebut sambil terus melandaskan kegiatan wisata religi semata-mata untuk semakin dekat kepada Allah Ta'ala dan diharapkan semakin memantapkan kepahaman kita tentang sejarah peradaban Islam. (ybh/atm)
FOTO-FOTO DOKUMENTASI
(Fotografer Oleh Aljidan Semmy)
